"Aher Mengacuhkan Warga Sukamulya Di CFD"
*Bandung,* Delapan orang perwakilan warga Desa Sukamulya melakukan kampanye penolakan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka di Car Free Day (CFD) Dago Bandung. Minggu (21/05/2007).
Kampanye ini dilakukan sebagai respon atas pematokan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat pada 12-13/05. Patok yang dipasang di tanah milik warga tersebut mengelililngi Desa Sukamulya yang mayoritas masyarakatnya menolak Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Padahal sebelumnya tidak pernah ada pemberintahuan terlebih dahulu kepada warga yang tanahnya terkena patok.
Dalam kampanye ini delapan orang warga perwakilan Sukamulya yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Sukamulya (FPRS) ini, membawa hasil pertanian dari Sukamulya. Hasil bumi yang dibawa ini merupakan simbol bahwa kekayaan alam Sukamulya melimpah, dan warga Sukamulya sudah sejahtera tanpa adanya BIJB.
"Hasil pertanian ini menjadi simbol bahwa rakyat Sukamulya ini sudah sejahtera dari dulu, sebelum dibangun BIJB. Tetapi saat ini warga dirampas tanah dan rumahnya untuk pembangunan proyek ambisius BIJB yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah". Tutur, Bambang, Sekjen FPRS.
Beberapa organisasi yang tergabung dalam aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) Jawa Barat juga ikut mendampingi warga dalam melakukan kampanye penolakan. FPR Jawa Barat juga menyatakan sikap sekaligus mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat Sukamulya dan mengecam perampasan tanah atas nama percepatan infrastrukur yang sedang gencar dilakukan pemerintah Jokowi-JK.
"Kami dari beberapa organisasi yang tergabung dalam aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) Jawa Barat mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat Sukamulya dan mengecam perampasan tanah yang dilakukan oleh pemerintah untuk pembangunan infrastruktur dengan dalih kepentingan umum". Ujar, Budi, perwakilan FPR Jawa Barat.
Di tempat yang sama, Gubenur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) hadir dan memberi sambutan pada kegiatan peluncuran program Sipolin yang digelar oleh Dirlantas Polda Jabar dan Bapenda Jawa Barat. Tetapi Aher tidak menengok 8 orang perwakilan warga Sukamulya yang sedang melakukan kampanye penolakan BIJB yang lokasi nya tidak berjauhan.
"Kami sangat sayangkan sekali, Aher tidak menengok kami sama sekali, padahal harapannya kami sebagai warga Jawa Barat juga ikut diperhatikan, setidaknya ajaklah kami berbicara". Tambah, Bambang.
Meskipun kampanyenya tidak direspon oleh Aher, warga terus menyampaikan aspirasi dan tuntutannya melalui poster dan spanduk yang dibentangkan. Selain itu FPR Jawa Barat ikut juga membacakan puisi, dan akustik untuk memberikan dukungan perjuangan rakyat Sukamulya.
***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar