Jakarta, 10 Oktober 2017, Komite Eksekutif Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI) mengecam keras
tindakan brutal aparat kepolisian Resort Banyumas yang melakukan pembubaran,
pemukulan dan penangkapan terhadap peserta aksi damai masyarakat yang
tergabung dalam aliansi selamatkan Slamet di kantor Bupati Banyumas untuk
menuntut dihentikanya aktifitas tambang Geothermal oleh PT. Sejahtera Alam
Energy (SAE) yang merugikan masyarakat.
Aksi damai dimulai sejak pagi 9/10/17 pukul 08:00 wib dengan long march dari Kampus IAIN ke Kantor Bupati. Aksi damai yang di ikuti oleh 600 peserta ini pada perkembanganya memutuskan untuk menginap agar dapat bertemu dengan Bupati. Akan tetapi pada pukul 22.00 wib aparat kepolisian dari Polres Banyumas membubarkan paksa disertai tindakan kekerasan dan penangkapan, sejauh ini data yang terhimpun setidaknya 24 orang ditangkap dan mengalami kerasan, 28 orang lainya mendapat penganiayaan. Aparat kepolisian juga melakukan perusakan dan memecahkan kaca mobil komando, sound system, merusak kacamata dan motor milik peserta aksi dan merampas 2 hand phone. 1 orang dilarikan kerumah sakit Denkos Polisi setelah ditangkap dan mengalami tindak kekerasan.
Selain peserta aksi tindakan penganiayaan juga dialami oleh wartawan, pihak aparat kepolisian juga melakukan perampasan beberapa camera dan menghapus seluruh dokumentasi yang meliput pembubaran, penangkapan dan tindakan kekerasan aparat kepolisian
Aksi damai dimulai sejak pagi 9/10/17 pukul 08:00 wib dengan long march dari Kampus IAIN ke Kantor Bupati. Aksi damai yang di ikuti oleh 600 peserta ini pada perkembanganya memutuskan untuk menginap agar dapat bertemu dengan Bupati. Akan tetapi pada pukul 22.00 wib aparat kepolisian dari Polres Banyumas membubarkan paksa disertai tindakan kekerasan dan penangkapan, sejauh ini data yang terhimpun setidaknya 24 orang ditangkap dan mengalami kerasan, 28 orang lainya mendapat penganiayaan. Aparat kepolisian juga melakukan perusakan dan memecahkan kaca mobil komando, sound system, merusak kacamata dan motor milik peserta aksi dan merampas 2 hand phone. 1 orang dilarikan kerumah sakit Denkos Polisi setelah ditangkap dan mengalami tindak kekerasan.
Selain peserta aksi tindakan penganiayaan juga dialami oleh wartawan, pihak aparat kepolisian juga melakukan perampasan beberapa camera dan menghapus seluruh dokumentasi yang meliput pembubaran, penangkapan dan tindakan kekerasan aparat kepolisian
Komite Eksekutif Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI) memberikan dukungan
penuh dan menyampaikan apresiasi atas militansi dan kegigihan dalam berjuang untuk
menuntut penghentian aktifitas PT. SAE karena telah merugikan masyarakat.
Kami mengecam keras tindakan aparat kepolisian yang melakukan pembubaran, penganiayaan dan penangkapan terhadap peserta aksi damai dan menuntut kepada Kapolres Banyumas untuk segera membebaskan seluruh peserta aksi yang ditahan tanpa syarat.
Kami kecewa dan menyayangkan sikap Bupati Banyumas yang tidak bersedia menemui dan menyerap aspirasi warganya sehingga aksi damai terpaksa diputuskan untuk menginap agar dapat bertemu dengan Bupati yang pada akhirnya terjadi pembubaran kekerasan dan penangkapan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian.
Kami mengecam keras tindakan aparat kepolisian yang melakukan pembubaran, penganiayaan dan penangkapan terhadap peserta aksi damai dan menuntut kepada Kapolres Banyumas untuk segera membebaskan seluruh peserta aksi yang ditahan tanpa syarat.
Kami kecewa dan menyayangkan sikap Bupati Banyumas yang tidak bersedia menemui dan menyerap aspirasi warganya sehingga aksi damai terpaksa diputuskan untuk menginap agar dapat bertemu dengan Bupati yang pada akhirnya terjadi pembubaran kekerasan dan penangkapan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian.
Kami mengecam tindakan Bupati yang memilih lepas tanggungjawab dan menuntut
kepada Bupati Banyumas mengambil tanggungjawab penuh, terhadap korban dan
berbagai kerugian. kami menuntut kepada Bupati Banyumas mengambil keputusan
untuk memenuhi tuntutan warganya.
Kami menuntut Kepada Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral, untuk mencabut surat keputusan yang Nomor 4577k/ 30/MEM/2015 agar aktifitas PT. Sejahtera Alam Energy dihentikan.
Bersama ini pula menyatakan mendukung penuh perjuangan AGRA dan Kami juga mengundang berbagai pihak untuk memberikan dukungan terhadap AGRA dan masyarakat yang tengah berjuang untuk menuntut dihentikanya aktifitas PT. SAE di Lereng Gunung Slamet sebagai bentuk solidaritas sesama rakyat tertindas dan memberikan tekanan kepada Kapolres Banyumas AKBP Azis Andriansyah agar segera membebasakan peserta aksi yang ditangkap.
Kami menuntut Kepada Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral, untuk mencabut surat keputusan yang Nomor 4577k/ 30/MEM/2015 agar aktifitas PT. Sejahtera Alam Energy dihentikan.
Bersama ini pula menyatakan mendukung penuh perjuangan AGRA dan Kami juga mengundang berbagai pihak untuk memberikan dukungan terhadap AGRA dan masyarakat yang tengah berjuang untuk menuntut dihentikanya aktifitas PT. SAE di Lereng Gunung Slamet sebagai bentuk solidaritas sesama rakyat tertindas dan memberikan tekanan kepada Kapolres Banyumas AKBP Azis Andriansyah agar segera membebasakan peserta aksi yang ditangkap.
Hormat Kami,
Komite Eksekutif Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI)
Komite Eksekutif Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI)
Ttd
Helda Khasmy
Ketua Umum
Posting Komentar