Kaum buruh Industrial di Indonesia sangat kecil jumlahnya karena tidak adanya industri nasional yang bersandar pada kapital dan pasar dalam negeri. Dari total penduduk yang bekerja 135,61 juta orang, hanya 18,67 juta orang yang bekerja di industri manufaktur atau hanya 13,77% dibandingkan dengan 40,64 juta orang yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Bahan mentah dan bahan baku, mesin dan peralatan serta distribusi hasil produksi industrial manufaktur Indonesia masih bergantung pada kapital milik kapitalis monopoli internasional dengan kekuasaan oligarki finansial di tangannya. Pada tahun 2022 saja jumlah investasi asing di industry manufaktur Indonesia mencapai 260,3 trilyun.
Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2023 harus dijadikan sebagai momentum bagi kaum buruh serta seluruh rakyat tertindas dan terhisap Indonesia untuk memperjuangkan hak dasarnya yang telah dirampas dan tidak pernah diakui dan dijamin sebagai hak yang melekat sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia 1948. Upah dan kondisi kerja kaum buruh industrial yang berlaku di Indonesia sekarang adalah cerminan dari keterbelakangan industri Indonesia, sistem ekonomi setengah feudal yang masih berlaku, serta sebagai cerminan dari status Indonesia sebagai negeri setengah jajahan negeri imperialis. Diterbitkannya Undang-Undang No.11 Omnibus Cipta Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No.5 tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan Pada Perusahaan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor yang Terdampak Ekonomi Global adalah pengakuan terang-terangan Pemerintahan Presiden Joko Widodo tentang keadaan yang disebutkan di atas.
Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2023 masih diwarnai dengan krisis kronis serikat buruh manufaktur di Indonesia. Disamping berbagai bentuk penindasan atas serikat buruh secara keseluruhan, hingga saat ini hanya 1,8% hingga 2% dari 18,67 juta buruh industrial yang bergabung dalam serikat buruh. Serikat buruh terbesar masih didominasi oleh serikat buruh kuning bentukan pemerintah dan tradisional pro imperialisme.
Pada saat kehancuran industrial manufaktur kapitalis di negeri-negeri kapitalis monopoli internasional tidak terhindarkan seperti sekarang, kelahiran industri nasional di Indonesia dan negeri Setengah Jajahan dan Setengah Feodal (SJSF) dengan mengandalkan investasi dan utang luar negeri serta transfer teknologi dengan jalan biasa adalah ilusi. Pemberontakan buruh di Perancis menentang kebijakan perpanjangan usia pensiun Presiden Emmanuel Macron, aksi buruh menentang krisis parah di Inggris, aksi buruh Amerika Serikat menentang PHK massal di industri digital adalah gambaran nyata dari kehancuran berkelanjutan industri kapitalis.
Saat ini pemerintah Indonesia dengan gencar menyebar-luaskan ilusi bahwa Indonesia dapat menjadi pelopor bagi industri kendaraan listrik yang mengandalkan baterai hanya karena memiliki cadangan nikel yang besar. Indonesia bermimpi mendominasi produksi kendaraan listrik, padahal hingga sekarang tidak satu pun mesin kendaraan bermotor dan industrial buatan Indonesia sepenuhnya dapat diproduksi massal. Pada saat yang sama, semua komponen inti pembuatan baterai untuk keperluan kendaraan bermotor sepenuhnya bergantung pada impor dari negeri imperialis.
Industri manufaktur nasional yang sangat lemah dan bergantung pada imperialis tidak hanya menciptakan penderitaan bagi kaum buruh tetapi juga berkontribusi langsung pada kesengsaraan yang sangat dalam dan berkepanjangan dari kaum tani di pedesaan. Ketiadaan industri manufaktur nasional khususnya manufaktur pendukung pertanian, menyebabkan kaum tani hanya mampu memproduksi komoditas pertanian non pangan berorientasi ekspor berbasiskan pada tanah pertanian skala kecil tanpa mesin dan peralatan pertanian serta bergantung pada input pertanian impor yang sangat mahal yang berada di bawah dominasi perkebunan besar setengah feudal milik para tuan tanah besar. Sementara itu, produksi pangan sangat terbatas. Harga pangan dalam negeri menjadi sangat mahal yang justru dijadikan alasan bagi pemerintah untuk impor pangan untuk “menekan harga” produksi pangan kaum tani. Secara keseluruhan luasan tanah pertanian yang dimiliki dan mampu ditanami oleh kaum tani terus tergerus dan kepemilikan tanah monopoli para tuan tanah terus meningkat.
Karena itu, pada peringatan Hari Buruh Internasional 2023 tuntutan kaum buruh tidak hanya menuntut perbaikan upah dan perbaikan kondisi kerja yang sangat ekstrem buruknya, tetapi juga menuntut perubahan fundamental industri di Indonesia. Hanya industri nasional yang mandiri dan maju yang dapat menjamin produksi keperluan hidup dan keperluan produksi nasional yang murah dan berlimpah, membuka lapangan kerja yang lebih luas dan lebih bermutu bagi tenaga produktif Indonesia. Industri nasional yang mandiri dan maju hanya bisa diwujudkan apabila perubahan fundamendal atas tanah dan kekayaan alam Indonesia dapat dimenangkan. Seluruh klas dan sektor rakyat tertindas dan terhisap Indonesia harus ambil bagian memenangkan Perjuangan Demokratis Rakyat Indonesia untuk land reform sejati. Yaitu gerakan membebaskan kaum tani dari produksi pertanian terbelakang yang dikuasai tuan tanah besar di pedesaan Indonesia yang sangat luas.
Front Perjuangan Rakyat mendesak pemerintah Indonesia untuk memenuhi tuntutan kaum buruh dan seluruh rakyat tertindas-terhisap Indonesia :
1. Perbaiki secara fundamental upah dan kondisi kerja kaum buruh industrial Indonesia. Hapus kebijakan upah dan kondisi kerja yang menindas dan menghisap : Undang-Undang No.11 Omnibus Cipta Kerja dan Permenaker No.5 tahun 2023.
2. Tanah, mesin dan peralatan pertanian murah serta input pertanian murah produksi nasional untuk tani penggarap bukan untuk tuan tanah besar. Hentikan penggunaan lahan untuk produksi pertanian non pangan, tanah hanya untuk produksi pangan oleh kaum tani dan untuk keperluan bangsa dan rakyat Indonesia sendiri.
3. Berikan Jaminan pekerjaan bermutu bagi seluruh tenaga produktif Indonesia
Ayo kaum
buruh, jadilah kawan sejati bagi kaum tani, ambil bagian langsung dalam perjuangan
demokratis nasional untuk memenangkan land reform sejati di pedesaan sebagai
syarat mutlak dan pembuka jalan industri nasional yang mandiri dan maju di
Indonesia!
Selamat
Hari Buruh Internasional 2023
Jakarta,
1 Mei 2023
Hormat kami
Front Perjuangan Rakyat (FPR)
Rudi HB. Daman
Koordinator Umum
Masih ada FPR iy? Klaim terus aja kerjanya.!! padahal semua organisasi yang ada sekarang di FPR itu sudah menarik diri dari apalagi GSBI
BalasHapus