BREAKING

Sabtu, 03 Desember 2022

Seminar: Skema Kebijakan Iklim dalam Pertemuan G20 serta Perjuangan Perempuan dan Rakyat Mewujudkan Keadilan Iklim

Pada tangal 15-16 November 2022 KTT G20 telah dilaksanakan dan menghasilkan deklarasi yang dinamai “G20 Bali Leaders Declaration” atau Deklarasi Bali 2022. Pertemuan ini menghasilkan 52 poin, salah satu poin penting yang dihasilkan adalah terkait dengan perubahan iklim.  Pada poin ini, para pemimpin G20 menyepakati upaya penanganan bersama terhadap masalah perubahan iklim dan krisis energi yang diperparah oleh konflik geopolitik. Demikian pula pada poin ke-12 yang menjadikan Bali Compact dan Bali Energy Transition Roadmap sebagai pedoman untuk menyelesaikan masalah krisis energi. Sebelumnya, Environment Deputies Meeting (EDM) dan Climate Sustainability Working Group (CSWG) diadakan, yaitu pada Maret di Jogjakarta dan Juni di Jakarta. Pertemuan ini menghasilkan tiga isu prioritas penting yang kemudian dibahas pada setiap pertemuan antara lain (1) Mendukung pemulihan yang lebih berkelanjutan; (2) Meningkatkan aksi basis darat dan laut untuk mendukung tujuan perlindungan lingkungan dan iklim; dan (3) Meningkatkan mobilisasi sumber daya untuk mendukung tujuan perlindungan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim (meningkatkan mobilisasi sumber daya untuk mendukung tujuan perlindungan lingkungan dan iklim). Untuk itu, kelompok inti keadilan iklim Indonesia merasa perlu menanggapi hasil pertemuan global ini, terutama menyoroti kebijakan terkait pengelolaan perubahan iklim di Indonesia.

Pertemuan-pertemuan tersebut menghasilkan keputusan yang abstrak dan tidak berdampak langsung pada penanganan perubahan iklim di Indonesia. Sehingga tidak ada komunike yang keluar dari EDM dan CSWG. Sementara itu, masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim setiap hari yang sangat brutal dan menimbulkan penderitaan akibat gagal panen, banjir, perubahan cuaca ekstrim, kekeringan, dan lain-lain.

Generasi muda terancam tidak memiliki masa depan karena dampak perubahan iklim yang terus memburuk dari waktu ke waktu. Sementara pemerintah tidak mengambil aksi nyata untuk mencegah memburuknya perubahan iklim di Indonesia. Sebagai generasi yang akan menanggung kerusakan akibat perubahan iklim ini, sudah selayaknya generasi muda turut ambil bagian dalam aksi dan kampanye menyebarluaskan bahaya perubahan iklim dan langkah-langkah apa saja yang bisa kita lakukan sekarang juga untuk mencegah memburuknya dampak perubahan iklim tersebut.

Situasi tersebut menjadi dasar bagi kami untuk melakukan seminar ini sebagai upaya untuk memahami kebijakan pemerintah terkait keadilan iklim yang dibahas pada pertemuan G20 tahun ini di Bali, Indonesia. Adapun tema yang menjadi pembahasan dalam seminar adalah Skema Kebijakan Iklim dalam Pertemuan G20 serta Perjuangan Perempuan dan Rakyat Mewujudkan Keadilan Iklim. 

Seminar ini menghadirkan Akademisi, Jurnalis, Aktivis Lingkungan, dan pemuda mahasiswa pegiat isu perubahan iklim. Sesi pertama adalah pemutaran video climate change di Indonesia yang menjelaskan penyebab utama global warming dan krsis iklim ialah karena monopoli sumber daya alam oleh tuan tanah dan borjuasi besar komprador yang rakus dan hanya memikirkan keuntungan semata dengan terus mengeksploitasi alam dan seisinya. 

Selanjutnya disusul pemaparan dari Jurnalis CNBC tentang bagaimana upaya media menyebarluaskan dampak perubahan iklim di Indonesia dan menggaungkan perjuangan keadilan iklim oleh rakyat hingga saat ini. 
Sebagai penutup, seminar ini juga menghadirkan aktifis lingkungan yang lebih banyak sharing tentang upaya gerakan rakyat mewujudkan keadilan iklim di Indonesia dimulai dari level lokal, nasional, hingga global. 










About ""

SERUNI atau Serikat Perempuan Indonesia adalah organisasi perempuan yang memiliki cita-cita kesetaraan gender dan kehidupan lebih baik bagi perempuan Indonesia.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 SERUNI
Design by FBTemplates | BTT